Perayaan HUT Pramuka ke-63 di Kecamatan Ulubelu: Semangat Menyala dalam Api Unggun
JST NEWS COM – Tanggamus, 13 Agustus 2024 . Dalam suasana yang penuh khidmat dan semangat kebersamaan, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, merayakan Hari Ulang Tahun Pramuka yang ke-63. Kegiatan ini tak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga ajang peneguhan nilai-nilai kepramukaan yang menjadi pedoman hidup para anggotanya.
Peringatan HUT Pramuka kali ini berlangsung meriah dengan digelarnya kegiatan perkemahan di dua lokasi, yaitu di Lapangan Krida Muda Ngarip dan Lapangan Sepakbola Gunungsari. Di tengah udara segar dan pemandangan alam yang memukau, para peserta yang terdiri dari siswa-siswi SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, larut dalam berbagai kegiatan yang penuh tantangan dan kegembiraan. Berbagai lomba serta penjelajahan yang menantang menjadi daya tarik utama, menguji kemampuan, keberanian, dan kerjasama mereka.
Namun, puncak dari seluruh rangkaian kegiatan ini adalah upacara penyalaan api unggun yang dipimpin oleh Haris Agus Istanto, M.Pd. Bertempat di Lapangan Pekon Ngarip, acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh kepramukaan, termasuk Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran), Mabisa, kakak-kakak pembina, serta adik-adik Pramuka yang dengan antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.
Dalam sambutannya, Haris Agus Istanto mengingatkan bahwa api unggun yang dinyalakan bukanlah sekadar nyala api biasa. Ia adalah simbol dari semangat dan tekad yang harus terus menyala dalam diri setiap Pramuka. “Api ini melambangkan keberanian kita untuk menantang kegelapan, menghadapi segala rintangan, dan menerangi jalan menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya dengan penuh semangat.
Api unggun, lanjutnya, adalah cerminan dari nilai-nilai kepramukaan—kesiapsiagaan, keberanian, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan. “Seperti bara api yang saling mendukung untuk tetap menyala terang, begitu pula kita, Pramuka, harus selalu menjaga semangat kebersamaan dan persaudaraan,” tambahnya.
Makna api unggun dalam kehidupan Pramuka sangatlah mendalam. Seperti kayu yang rela terbakar untuk memberikan cahaya dan kehangatan, Pramuka diajarkan untuk berkorban demi kebaikan bersama, kebersamaan, dan kemajuan diri serta lingkungan. Api unggun ini juga menjadi pengingat bahwa dalam setiap langkah kehidupan, kita harus berusaha menjadi terang bagi sesama—menjadi contoh yang baik, inspirasi, dan membawa manfaat di mana pun kita berada.
Malam itu, sembari menikmati kehangatan api unggun yang menjilat-jilat angkasa, seluruh peserta diajak merenung, menyatukan tekad, dan memperkuat semangat kepramukaan dalam diri masing-masing. Haris Agus Istanto pun tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia dan pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan kegiatan perkemahan ini.
Upacara ditutup dengan beragam penampilan menarik dari para siswa, mulai dari baris-berbaris yang rapi hingga simulasi pertolongan pertama dan atraksi seni yang memukau. Perayaan ini bukan hanya menjadi ajang peneguhan semangat kepramukaan, tetapi juga sebuah dorongan bagi para siswa dan anggota Pramuka di Kecamatan Ulubelu untuk terus aktif, bersemangat, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan penuh percaya diri.
Dengan api unggun yang menyala, semangat kepramukaan yang membara dalam diri setiap peserta diharapkan tak akan pernah padam, menjadi cahaya dalam setiap langkah mereka menuju masa depan yang gemilang.
(Red Lampung Kurdi)