JSTNEWS COM – Di tengah tantangan besar yang dihadapi Televisi Republik Indonesia (TVRI), seorang pemuda asal Bekasi, Icang Rahardian, muncul sebagai figur yang membawa visi segar untuk menghidupkan kembali kejayaan lembaga penyiaran nasional ini. Dengan latar belakang sebagai praktisi hukum dan pemerhati dunia media digital, Icang menawarkan solusi konkret yang ia yakini mampu membawa TVRI keluar dari keterpurukan.
TVRI: Antara Tantangan dan Harapan
Seperti yang sering menjadi pembahasan publik, TVRI kini menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi pengelolaan internal maupun persaingan dengan televisi swasta. “TVRI seharusnya menjadi ujung tombak penyiaran pemerintah, terutama dalam momen besar seperti Pilkada. Namun, sayangnya, peran ini justru diambil alih oleh televisi swasta,” ungkap Icang.
Menurutnya, TVRI memiliki potensi besar yang selama ini kurang dimaksimalkan. Dengan jaringan luas hingga pelosok negeri dan label sebagai televisi nasional, TVRI seharusnya mampu menjadi lembaga yang mandiri dan berdaya saing tinggi tanpa terus bergantung pada anggaran pemerintah.
Langkah Transformasi yang Ditawarkan
Icang memiliki keyakinan bahwa TVRI dapat menjadi lembaga penyiaran publik yang mandiri secara finansial. Ia bahkan dengan tegas menyatakan, “Jika saya diberi amanah menjadi Direktur Utama TVRI, dalam dua tahun saya pastikan TVRI mampu mandiri tanpa APBN.”
Icang memaparkan sejumlah langkah strategis untuk mewujudkan visi tersebut:
1. Optimalisasi Kerja Sama dengan Kementerian dan BUMN:
Ia mengusulkan agar setiap kementerian dan BUMN diwajibkan menjadikan TVRI sebagai mitra penyiaran resmi. “BUMN memiliki anggaran besar untuk iklan. TVRI harus menjadi pilihan utama mereka,” katanya.
2. Perubahan Status Lembaga:
Icang mengusulkan agar status TVRI diubah dari Lembaga Penyiaran Publik (LPP) menjadi persero melalui persetujuan DPR. Langkah ini dinilai dapat membuka peluang lebih besar untuk bergerak fleksibel dan berorientasi pada profit.
3. Peningkatan Profesionalisme dan Infrastruktur:
Pengalamannya bertemu dengan kru TVRI yang menggunakan kamera secara bergantian menjadi gambaran nyata lemahnya infrastruktur lembaga ini. “TVRI butuh figur pemimpin yang paham bagaimana membawa perubahan, bukan hanya mengandalkan teori di atas meja,” tegasnya.
Harapan untuk TVRI Kembali Bersinar
Sebagai Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia, Icang percaya TVRI bisa menjadi pemain utama dalam dunia penyiaran nasional jika dikelola secara profesional dan inovatif. Ia berkomitmen membawa lembaga ini lebih dekat dengan masyarakat melalui program-program yang relevan dan kompetitif.
“Saya ingin TVRI menjadi kebanggaan bangsa, bukan hanya sekadar kenangan masa lalu. Jika diberi kesempatan, saya akan buktikan bahwa TVRI bisa menjadi televisi nasional yang mandiri, modern, dan berjaya di era digital,” tutup Icang penuh semangat.
Dengan keberanian, ide-ide segar, dan dedikasi tinggi, Icang Rahardian membawa harapan baru untuk masa depan TVRI. Sosoknya mengingatkan kita bahwa perubahan besar dimulai dari mimpi besar, meskipun berasal dari seorang bocah Bekasi yang berani bermimpi untuk negeri.
Red©2024/11/18/JST-NEWS
AMP