Jakarta – Pada bulan November 2018, Majelis Umum PBB menyatakan melalui proklamasinya bahwa tanggal 4 Januari ditetapkan sebagai Hari Braille Sedunia (World Braille Day). kumpulan ini menjadi sebuah informasi pembelajaran individualisme, kelompok, serta tatanan diri. Bagaimana menyikapi di kebutuhan, kepentingan, sebuah tingkatan mindset jiwa masing-masing.(5/1/2025)
serta diberbagai tinjauan pustaka ilmu berperan juga, ini merupakan pemerhati dari Hari Braille Sedunia adalah hari internasional yang diperingati setiap tanggal 4 Januari dan merayakan kesadaran akan pentingnya huruf braille sebagai alat komunikasi dalam upaya mewujudkan hak asasi manusia sepenuhnya bagi penyandang tuna netra dan gangguan penglihatan.
keaktifan orangtua peninjau ternyata mengolah tangan-tangan manis nya putera-puteri itu di bentuk, di kemas, bahkan di jadikan kemana arah satu tujuan hidup menuju penitian jalan kehidupan itu mengedukasi sesuai bakti terhadap sang anak dilahirkan.
amanah, ini klasik metafora di dasar laut sedalam apapun ; kasih tiada tara kelembutan kedua tangan orangtua mendermakan suatu anak di peristiwa situasi zaman ke zaman, tetap berkembang nilai kesinambungan prosesi analisa pemikir tepat di era globalisasi modern yang menjorok ke rupa-rupa sifat, karekteristik, manusia terisolir mandiri.
anak bangsa di Indonesia, jadi kan muhasabab kedua orangtua nya membina, membimbing, memelihara. terpenting untuk semua anak bangsa tak hilang ditinggalkan oleh zaman era digitalisasi tersebut.
jangan senat-senut cukup mencari bekal duniawi, poros nya orangtua pun mendidik citra bakti anak nya ; ada yang ikuti jejak nya – bahkan kemauan filosuf diri terhadap situasi keadaan (pengalaman arah baik/buruk) apakah ada orangtua di dunia nasional dan internasional melihat anak nya sengsara, susah, sulit, atau tak beraturan?
jawabnya : marilah rangkul anak bangsa dan negara di Indonesia tetap sinergis harmonialisme pada pendapat/saran kedua belahan jiwa, “orangtua”.
Upss, inilah presisi tinggi konduite amaliyah terdepan saat ini diungkap pada hari Sabtu, 4 Januari 2025 telepati nya ruh di edu inklusif setara dari nilai – kesadaran.
apakah antara sinkronisasi pemikiran jadi ahli kafir? atau semata-mata pemikir tak dapat tempat di dalam perenungan disiplin.
konsisten lambat laun, mobilitas nya jadi berlian titipan antara orangtua dan anak seimbang pada jarum nya tak jeram seperti saat lalu atau saat ini terbukti.
Keistimewaan sederhana ilmu didikasi berporos pada sumber-sumber kemahiran, kecekatan, template nya di konsepsi orangtua (Anak Sekarang).
Berbada dengan anak dahulu di zaman sulit berputar ke zaman serba-serbi makna aguna bagi anak-anak terdedikator murni.
masih ingat; dalam perjalanan kasus hukum (artis muda, yang bergelimang hartawan sekarang dalam aset berlian nya), Pengacara jajaran keinstitusian hukum mengedukasi berbuat mulia di neraca perjalanan delik-delik perkara yang akhirnya putusan hakim di pengadilan memenangkan di aset 100.000; hektar tanah dikalimantan (dapat mutlak kriteria ini di suatu perkara terselesaikan jelas dan benar).
bahwa penilaian advokat di Indonesia mengirama serasi di cerdas memperformasi kan jajaran nya “mendulang kasus cermat itu sederhana”, bekerja se-profesionalisme di patri kan luas dengan persidangan memakan panjang, di menangi nya.
Erles Rareral – menyempurnakan dari jajaran media publish pun di gegas di simak perkembangan pembaca nya, di media JST-NEWS tetap selalu berikan kontribusi melayani masyarakat itu bukan di nilai dari limit nya, suatu saat bisa jadi editions limited hampiri seluruh keredaksian media-media kecil tak selalu tak digubris.”Tuturnya,(*).
Anak dan Orangtua padat, memadati nilai humanis di kedua nya tersirat makna saling memuliakan presfektif mengenalkan nilai luhur, “kita semua dilahirkan, ingat trah asal muasal nya”. SEPAKAT, rasa, jiwa, dan ruh-Nya berfilosofi aktivasi jendela membuka mata hati semua.
kesimpulan ini, kita semua dapat petik dawai perbuatan itu memerankan definisi sejalan tanpa basa-basi duniawi saja, atau ras keistimewaan Islam. Mereduksi siang hari di buruk/baik nya sobat berperan pendapat itu “bukan mimpi”.
kami Erles Rareral sangat peduli dalam setiap insan umat beragama, kepercayaan, dan keyakinan untuk selalu tepat mengedukasi kan seluruh warga sekitar. Bilamana hal-hal bertepatan pada suatu rakyat terjerit dalam kasus hukum permasalahan lainnya pun, akan terus mentrending kan, supaya hukum di Indonesia benar-benar (advokat di Jajaran tim kami,dinamis kan ragam sosialisasi ini terpupuk bijak dan mulia), terima kasih, juga pada media JST-NEWS dan seluruh media kecil, menengah, ataupun tingkat high class mediatek di nasional/internasional.
Kecekatan perform, pendapat – saran, usul masukan pun kami terima sebagai dasar landasan untuk setiap rakyat merasakan kenikmatan yang tak ternilai saling memuliakan adalah poros Utama nya kita sebagai Warga Negara Indonesia,”berani benar, membela untuk semua falsafah kehidupan antar toleransi kita sebagai orang Indonesia dapat hidup layak, sejahtera, dan sehat sentosa “.
demikian kumpulan insan-insan dalam beragama, kepercayaan, keyakinan, spiritualitas maksud akan menjadi lebih indah dan damai sejuk bagaikan kita semua berserah diri pasrah semua teratur pada Tuhan Yang Maha Esa.
Red.4/1/2025/Jakarta@info.Erles Rareral.Tim-advokat/Indonesia/JST-NEWS
3 tanggapan untuk “Erles Rareral, Januari Awal Rakyat – Menjadi Lebih Mulia Dalam Keragaman Dunia (Hukum di Indonesia , Jadikan Terang Benderang Menyala Dermawan Pada Suatu Ketentuan Institusi Pemerintahan di Republik Indonesia – Selamat Hari Braille Sedunia, “World Braille Day)”
Sangat Luar Biasa Pak ..sdh mau berbagi untuk Dunia yg membutuhkan sentuhan kasih. Semoga membawa sukacita selalu…Trimakasih ..
Tulisan yang Luuaaar Biasaaaa
Selamat hari Braille Sedunia dan Selamat Hari Tuna Netra
Bahwa setiap manusia dilahirkan adalah atas kehendak Tuhan Yang Maha Pencipta, apapun kondisinya
Bahwa nilai kemanusiaan itu merupakan nilai yang Sangat Agung dan Mulia, maka kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus saling menyayangi dan mengasihi tanpa membedakan suku, agama , ras dan golongan atas nama Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Maka untuk merawat itu semua setiap insan manusia harus memiliki Budaya Toleransi dan Budaya Perdamaian agar manusia bisa damai dan berdampingan dalam menjalankan ibadahnya kepada Tuhan YME semata.
Salam Toleransi dan Damai buat seluruh umat manusia dialqm jagad raya
AGUS SALIM, .S.H. & Family
Yes. Hari Braile Dunia, perlu masif disosialisasikan sekaligus dgn Hari Tuna rungu . Bersyukur, bagi yg Tuna Rungu sdh ada Penerjemah di TV. Silahkan Pak Erles Rereral melanjutkan usaha dan kegiatannya mrncerahkan Bangsa lewat pembelaan dan Pencerahan Hukum di Tanah Nusantara. Amin