Cerita Hari Yang Paling Bijak Sudah Dengarkan Suara Musik Menanti Istirahat Meluangkan Waktu Sejenak Colekin Budaya Indonesia Dalam Giat/Gemar Membaca

Berita Mendidik Citra Bangsa Dan Negara Di Indonesia – Informatif , Aktual, Baik & Benar – Journalist Society Them

Apa kata sample; Irma Suryani Chaniago – Rasulullah sebagai manusia pilihan juga tidak sempurna – Bagaimana rujukan kerukunan kita? “reduksi insan sesama mengimani, berpedoman karakter bukan kater pembungkam keharmonisan sederhana.”

IMG 20250202 233009 »

Loading

Assalamualaikum Wr.Wb. – “Presiden-presiden kita tidak sempurna. Megawati tidak sempurna, SBY tidak sempurna, Soekarno tidak sempurna, apalagi Soeharto. Ngak ada yang sempurna. Rasulullah tidak sempurna. Itu manusia pilihan,” kata Irma Suryani Chaniago di ILC beberapa waktu lalu.

Ia meminta masyarakat tidak menghina para presiden Indonesia terdahulu karena telah memberikan kontribusi buat bangsa dan negara.

“Dan jangan menghina presiden yang sudah banyak memberikan legacy kepada Bangsa Indonesia. Itu diakui masyarakat. Hari ini rumah Jokowi ramai terus. Dan itu tidak bisa dinafikan,” paparnya.
Irma mengungkapkan, kemenangan Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena mendapat dukungan dari Jokowi.

“Prabowo menang belajar dari Jokowi, Prabowo menang karena didukung Jokowi. Kalau tidak didukung Jokowi tidak menang. Itu diakui sendiri Pak Prabowo. Tapi bukan berarti kemudian, Pak Prabowo jadi bonekanya Pak Jokowi. Pak Prabowo jangan dihina,” tegas Irma.

Dalam buku Muhammad SAW Manusia yang tidak Seperti Manusia karya Ahmad Zarkasih dijelaskan, serba bisa di sini dalam artian bahwa Nabi adalah pribadi yang bisa dicontoh oleh semua kalangan dari berbagai latar belakang pendidikan dan juga pekerjaan.

Siapapun manusia, apapun profesi dan latar belakangnya, pastinya sosok Nabi Muhammad dapat dijadikan panutan.

Dijelaskan bahwa sulit untuk menemukan manusia sesempurna Nabi SAW, itu sebabnya Allah SWT menjadikan beliau contoh bagi seluruh umat manusia semua.
Hal itu sebagaimana yang diabadikan Allah dalam Alquran Surah Al-Ahzab ayat 21:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Mantan Mufti Mesir Dr. Ali Jum’ah mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah menjadi manusia sempurna bahkan sebelum diangkat menjadi Rasul.
“Saat membaca Al-Quran dan Sunnah kita akan menemukan penjelasan terkait Insan al-Kamil atau manusia sempurna. Mereka adalah yang melaksanakan kewajiban beragama secara sempurna, namun perlu diketahui bahwa ada tingkatan yang lebih tinggi, yaitu Insan Rabbani atau Manusia Rabbani.”

Disebut sebagai Manusia Rabbani karena mereka tidak mengambil sebagian dari hak mereka.
Nabi Muhammad Saw, sebelum diangkat menjadi Rasul adalah manusia sempurna.
Beliau adalah sosok yang jujur dan terpercaya dan memiliki hati mulia, dan lembut tuturkatanya.

Namun setelah diangkat menjadi Rasul di usia 40 tahun beliau bertranformasi menjadi Insan rabbani, terang Mantan Mufti Mesir tersebut dalam wawancara dengan CBC, (18/07).

“Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada sahabat untuk tidak menawan pasukan musuh setelah mengejar mereka.
Musuh hanya bisa ditawan dalam perang. Ini adalah pelajaran besar bagi umat Islam juga merupakan seruan dari Al-Quran untuk memaafkan bahkan dalam perang, ” terangnya.

apakah ada manusia saat ini di dunia yang terbelenggu dalam memusuhi atau tidak menerima tentang perang pendapat sebagai sempurna?

semua berdasarkan korespondensi ideologi akal pikiran insan tersebut, bagaimana manusia itu berkarakter, bersikap, hingga butuh saling membantu menghormati antar pribadi, golongan, dan kelompok itu ungkap mengulas tentang pemikiran diperoleh.

jika, pemikir berpola pikir negatif di awal – maka akan terjadi gesekan penekanan pada imajinasi pola hidup nya. bilamana manusia itu saling memuliakan antar jiwa di raga tubuh nya positif. maka secara periodik insan di diri pribadi pun dapatkan apa yang dinamakan dinamis sederhana bijak dan mulia termotivasi untuk saling mengisi satu sama lain.

Bangsa Indonesia itu ternyata? “kepintaran dari sisi mata-mata manusia dari cara bentukan nya, baik secara makna teori dan memahami praktek langkah turut serta menselaraskan tetap menjaga.
Berarti, rakyat ikut terjun kah? Tentu, dijawab nya!

rakyat merupakan pedoman dimana saling berpendapat satu sama lain pun tak tersisihkan atau disisihkan. Aturan lah, yang membuat ketentuan itu runyem – kok runyem? bisa jadi, terbit aturan ada setiap cela di dalam pengejawantahan teori dan praktek nya masih terbilang cukup. Belum sempurna, jadi manusia ketika merujuk meramu mencapai maksud dan tujuan niat sempurna.

secara maknawiyah dan ukhrowiyah itu bentukan dasar diri tak jadi tamak akan keangkuhan akal pikiran mengedukasi di dunia ini diciptakan.

Apakah sebelum ada manusia ini? apa tuch . . . !
bumi dan langit – phase akhir isinya, yang berarti lebih diakhiri baru dilahirkan nya “manusia”.
Oh, ternyata manusia mahluk seluas ini di akhir diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

bisa sombong kah? , bisa angkuh kah?, atau bisa murka bilamana tatanan aturan di ubah-ubah?

jika, dilihat dari permukaan garam tentunya asin dicicipi – bila di utaskan dari benang baik putih, maka kita semua akan selamat dari dasar diri yang mengedukasi cinta nya terhadap unsur di bumi dan langit, pasti nya terealisasi bentukan manusia yang berstandar pemikir cinta akan diri dan seluruh kerakyatan yang dipimpin diatas dunia ini, tak terhapus di keragaman “munafik”, apakah ada kepentingan-kepentingan itu mengisi di alam isinya seperti hal diatas? bisa jadi – bisa enggak! Yang merah bisa marah, yang putih bisa tulus, bahkan yang tak berwarna pun bisa mengaduk kepekatan hilang nya ruh-Nya.

summa nauzubillah min dzalik… Semoga bermanfaat Indonesia Maju Emas 2025 – 2030 tutupnya akhir hayat kelak mati nya manusia itu pun, jadi penerus anak kedepan bercikal baik dan benar selamat di Agama, Dunia, dan Akhirat.

Syukron Ila Liqo, suma salam …
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

diterbitkan tim penyadur@info.redaksi/b.m-indonesia/berbagi itu indah/Red

Red©2/2/2025/Jakarta/JST-NEWS

Red Indonesia

You cannot copy content of this page