Jawa Tengah – Mengikuti Jejak SAN GUS DIN, Wali Allah SWT “Tak Pernah Mati Dengan Keduniawian”, Semua Berjalan Dalam Hal Lisan Terbaik di Sanubari Qolbiyun ” (Alm.Syeckh KH.Sirojudin Ilyas Bin Syeckh KH.Ilyas Mukhsin Al-Arif Billah, Red©(28/11/2024).
Nahdlatul Aulia Tak Kan Pernah Mati, Waliyullah Selalu Hidup di Jiwa Manusia Yang Selalu berakar taat akan suatu kodrat dan Iradat-Nya.
Warga Jakarta di Tanjung Priok, seiring nya sering didatangi dalam ruh beliau menghadirkan rindu nya sebuah rasa itu terhadap Nur Muhammad menuju Nur Allah SWT ke penujuan ketaatan serta keridhoan, kepada hadir wali-wali Allah di masa mendatang bahkan masa depan (28/11/2024).
Wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta memiliki kedudukan istimewa di sisi-Nya.
Allahu kariim merintih pada manusia, ditutur lisan mungkin pernah tergiur akan sejumlah dekade phase proses nya hilang arah, akan suatu hal di kepentingan terhadap rumusan ubudduniyah.
Seorang ummiyil mursyidah lebih terapi dirinya, mengenal-Nya. segelintir pun ikut senantiasa gemingkan bahwa kalimat dzat itu harus yakin melekat pada qolbiyun penuntun dasar keilmuan,keikhlasan bukan semata karena manusia selalu menghantui ketakutan dalam tahta dipegang/diperoleh.
sifat ketauhidan menembus jalan menuju tujuan ke nikmat-Nya, sesampainya di akhirat kita semua akan mengetahui, bagaimana malaikat Allah bertanya berdiskusi, berdiam, merefrensi kan insaniyah dunia di phase derajat kemuliaan.
kapas beterbangan, sampai angin pun tertiup semua hingga dahsyat hantaman ilmu dunia telah rasuki jiwa resik digerus pada lambat laun bisa terisolir kah? atau hanya sekata kalimat penggelan nya ditukil untuk tak lakukan amaliyah kepada kehadiran Tuhan Semesta Alam.
Dalam kewalian Allah, dengan pengertian khusus pengenalan kepada dirinya itu pembawa risalah arti pada ajaran agama yang mengarah bertemu, di pahami di tujuan pencapaian nilai tawadhu ke alam semesta ini. bisa disebut pun tersirat sebagai wali qutub.
pembelajaran akadul lisan wa’aala adab Ihsan membentuk sebuah wadah pikiran nya, bukan karena takut.
itu semua di derajat ketauhidan, suri tauladani para risalah jejak kaki ini dilangkahi atau melangkahkan kegelisahan diri pada rasa tersebut.
Nahdlatul Aulia, yang berarti kumpulan wali-wali Allah SWT. dimana penuntut nya akhir zaman yaitu : kemursyidan tokoh-tokoh penggegas keilmuan pluralisme, berpendapat, beretika, di kitab adab ihsan tertuang ; Bagaimana menurut pendapat para sahabat tentang kehidupan itu berjalan di edaran bumi ini, tak jadi ilmu ketakutan diperoleh dalam berserah di dunia terpijaki.
Alm.Syeckh Shultonul Aulia KH.Sirojudin Ilyas Bin Ilyas Mukhsin Al-Arif Billah, menitipkan pesan dan kesan pada maksud tertuju di umat Nabi Muhammad SAW ; Jaga sendi-sendi tipis mu di ari sebelum mengenal makna isi tujuan yang tak diketahui siapapun semua di haturkan ke JIWA KETENANGAN!
dalam ilmu,”Ketenangan Jiwa”. Karya Syeckh Magdhum Ibrahim sebelum mencerahkan agama diwaktu menduduki Jawa Timur. Beliau berpesan, pada warga nya : Manfaat Apa,Sebelum Mati mu bilamana insani mu tak dipakai bila bertemu malaikat dalam diskusi secara wabil khusus nya?
Magdhum Ibrahim, yaitu dikenal Sunan Tuban : Sunan Bonang, berarti gong yang menjulang dalam akar rumpun nya menggendingkan secarik kain pun tak luput dari adanya proses terkait bukan jadi benalu manusia kehilangan atau belum kenal dekat pada-Nya.
rahasia dibalik Allah bila telah mengenali diri-Nya, maka bentukan alam ini tak dapat memberikan penghakiman dikemudian hari.
Hanya saja, sometimes is’t human not deal with God!!
apakah manusia bisa deal dengan Allah? Dapat bisa, karena ada sebab dan akibat pemahaman itu tersedia dalam pengelolaan daya pikir nya.
Penerus Alm.GUS DIN, melekat pada saat ini masih mencari terus dedikasi wali-wali nya selain dari GUS Umam.
beliau almarhum sejak membuka pengajian di kota wisata legenda Cibitung, Bekasi Jawa Barat belum banyak orang ketahui bahkan, masjid yang didirikan dari phase 1 Minggu pun dapat tumbuh di tengah – tengah bilangan tingkat perumahan elit terbesar yaitu Bima Citra, Cibitung Leg.II pada saat masih belum bertumbuh nya “Nahdlatul Aulia”.
GUS DIN, seiring di keluarga Jakarta mengunjungi rumah – rumah jamiyah nya hingga ke Tj.Priok Plumpang, Jakarta Utara di masa hidup beliau, beliau pun GUS di sapa kecil nya sebagai Mursyid Tarekoh yang mahsyur menitipkan salam kepada keluarga kecil sederhana di Plumpang, Rawabadak Selatan hingga sesering mungkin mengunjunginya (sampai-sampai 1 Minggu 2 kali, bahkan lebih).
Kini beliau di tepat nya TH.2022, berpesan kepada keluarga S *sebut saja. semoga semua keluarga ibu menjalani terus menerus tingkat kan kualitas iman dan taqwa terhadap – Nya!
Apakah pimpinan umum dari “Nahdlatul Aulia “, sekarang pernah? mengunjungi kediaman di Plumpang Jakarta Utara. sewaktu masa-masa awal tahun 2010 merintis nya jam’iyah Nahdatul Aulia dihadirkan.
selamat jalan wali-wali Allah SWT, semoga kita semua kelak bertemu di hari akhirat-Nya dalam kebahagiaan Dinn, Dunia serta Akhirat. Semoga amaliyah GUS DIN menjadi terus menerus tak kan hilang pada masa – masa nya.
Bakti nasihat almarhum GUS DIN, masih terpegang erat pada keluarga Jakarta.
Pesan akhirnya; jangan mengumpat sesuatu, karena wali-wali Allah SWT sudah terpelihara dari apapun bentuk syare’at manusia yang takut hilang pekerjaan nya, jabatan, serta semua kehidupan sehari-hari di dunia nya karena miliki kepentingan yang tak ada habisnya di buta kan – penglihatan nya sampai ketakutan mendalam merasuki semua tulang-tulang nya esok sebelum dijemput – Nya. “Selamat Datang Milad Seluruh Waliyullah Seluruh Alam Semesta di Tahun 2024 menjelang akhir ini, semoga amanah billah itu bersandar ketika telah dihadapkan meninggal dunia dijemput – Nya”, Ya Allah . . . Jemput kami, dalam Nikmat-Mu berlimpah kebahagiaan.
Red©28/Nopember/2024/Kab.Karanganyar/Jawa Tengah.