Berita Mendidik Citra Bangsa Dan Negara Di Indonesia – Informatif , Aktual, Baik & Benar – Journalist Society Them

EKONOMI KERAKYATAN (2) : GUBUK PINDANG DESA APITAIK LOTIM NTB SIAP JADI MOTOR PENGGERAK PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN PEDESAAN.

IMG 20230126 WA0058 »

Loading

IMG 20230126 WA0058 »

Jst – News.com|Kamis 26/01/2023. Gubuk Pindang/Tembora (Dusun Gubuk Lekok) Desa Apitaik Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur (Lotim), saat ini sebagai terminal lintas perdagangan ikan laut dari Pulau Sumbawa (Sape dan Bima) dan Pesisir Pantai di daerah Lotim (Tanjung Luar, Labuhan Lombok, Tekalok, dan lainnya). Kedatangan Ikan hingga 250. coolbox (kotak dingin/es)/musim, dengan jenis ikan dan harga yang berbeda seperti Bengkawal, Tongkol, Udang, dan Cumi-Cumi. Harga tertinggi adalah Cumi-cumi, diikuti Udang, dan jenis ikan lainnya. Secara umum harga terbawah Rp. 250.000,- s.d Rp. 800.000,-/coolbox. Untuk jenis ikan Tongkol, Bengkawal, Ciro dan lainnya. Sedangkan Udang melebihi harga Rp. 800.000,-/coolbox. Sementara untuk Ikan Cumi-Cumi Rp. 1.200.000,- s.d Rp. 1.800.000,- / coollbox.

Motor Penggerak Perekonomian
Menurut data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Lotim, di Desa Apitaik terdapat sejumlah 122 orang Pemindang (pengolah) sekaligus Pemasar. 101 orang sudah masuk dalam kelompok pngolah/pemasar (Koplahsar). Ini merupakan potensi SDM sebagai andalan motor penggerak perekonomian desa.
Usaha Pemindangan ini sangat menjanjikan, karena dapat menata perekonomian masyarakat setempat. Apabila usaha ini digeluti dengam produk olahan yang bermutu dan berkualitas, sudah barang tentu berimbas kepada meningkatnya nilai jual ikan pindang.
“Ini berarti meningkatnya pendapatan dan ekonomi keluarga masyarakat pemindang,” papar M.Zainuddin Hamidi, S.E., Kabid PUP (Pengolahan Hasil Perikanan) Dinas Kelautann dan Perikanan Lotim, Rabu 25/01/2023.

Omzet, Dukungan, dan Pembinaan
Musim kedatangan Ikan setidaknya 1 kali seminggu, kalau surplus ikan bisa 3 kali seminggu. Bahkan bisa tiap hari jika dihitung dengan ikan laut dari pesisir setempat (Lombok). Hari- hari selama malam bulan purnama ikan dari Pulau Sumbawa sangat jarang, karena memang penangkapan ikan kurang atau sangat kurang, sehingga ikan pun cukup untuk masyarakat di Pulau Sumbawa saja.
Dari beberapa informasi yang dirangkum baik dari pemasok maupun pemindang/pemasaran, kisaran perputaran uang dari aktivitas Pemindangan Ikan di Desa Apitaik ini diasumsikan bernilai antara Rp. 75 juta hingga Rp. 500 juta / musim. Mereka yang memasarkan Ikan pindang ke beberapa pasar di Lotim hingga pasar di Kota Mataram. Di antara pasar pasar tersebut adalah pasar : Aikmel, Paok Motong, dan Bertais.
Purnawati aliyas Una, mengaku pendapatan hingga mencapai Rp. 5 jutaan, jika dia membawa ikan pindang ke pasar
(Aikmel atau Paok Motong).
“Satu bakul berisi 70 s.d 80 pesel daun pisang ikan tongkol harga RP. 7 ribu hingga Rp. 10 ribu, sedangkan saya bawa 8 bakul berarti dapat lima juta enam ratus ribu rupiah,” tutur Una.
Para pemindang ikan memiliki kemampuan yang berbeda, sehingga jumlah Ikan yang dipindang dan omzet pun berbeda. Namun yang jelas sejuimlah 122 orang pemindang ikan itu sudah menikmati hasil yang memadai dari usaha ini.
“Ada yang dapat 2 coolbox, 3 coolbox, bahkan hingga 6 coolbox. Itu dari Sape. Selebihnya dapat ikan dari Tanjung Luar, Tekalok, dan Labuhan Lombok,” kata Suparman aliyas Ameng Joo, pemasok Ikan yang khusus datang dari Sape (Bersambung/Kusmiardi)

Apitaik Lotim NTB, Kamis 26 Januari 2023
Hormat,

KUSMIARDI
Jurnalis Jst – News.com
Kabiro Lotim NTB.


You cannot copy content of this page