JST-NEWS.COM | Mahabbah Sang Kopi & Lembut Taburan Gula Dunia – Dalam nuansa media mencari sumber inspirasi peka/mindset kinerja terbit di ufuk rasa.
kenikmatan Sang Kopi, penyajian kepekatan harmonilitas mata melirik di tengah kanca kolaboratif manusia berbeda dalam arah ke depan atau ke belakang.
pahit hidup yang berarti ; tak mengenal arti diri kesanggupan di bentur kan dunia satu ke rumpun sejajar nya abdi kekuatan, kekuasaan, yang terkadang hampa bahkan jutaan items terhempas palsu (konjungsi/subcontract politis)**
semua dari tutur rasa atau tidak empati ketika menoleh maksud di tujuan Sang Kopi di lembut kan taburan antara gula kerumunan di sepi tepis kabar.
berita saat ini mengandung nilai atau sebalik nya buat pencarian prosesi keunikan termahal, termurah, original taste not blanked areas.
kecintaan – pasti nya kalah kan image’, panca rubah segala sesuatu-Nya. diciptakan oleh ketentuan alam semesta menghias cukup signifikan rakyat tak lagi di dengar.
atau sebalok kayu ukuran size terbesar 4 x 6 /mili 2/4/6/8 bahkan bisa jadi 10′ nya bisa jadi rata-rata bengkok atau lurus selonjoran bentang pun “ikut memutar poros ke rambu berikut”.
tau itu kopi, akan kah terasa bilamana di aduk dengan air tok atau se-teko dibuat nya. Yang ada hanya 1 kalimat tertungkas ;Â kok pahit!!!
manusia investasi nya dari kepahitan, bila bertatap rindu ada sinar masuk berbatas perbedaan (ilustrasi se-cangkir).
seduh saja, pasti timbul rasa – belum dapat Sang Mahabbah.
histeris ke praktikum ilmiah cukup % yang didapat tak akan pudar kecuali kolaboratif tempahan sangat panjang.
Tokoh Sang Kopi & Sang Mahabbah ada dibenak pemikiran (Ibu/Mamak/Orangtua; bisakah diri itu terbesit kedua antara Bapak dan Ibu).
Paus berjalan di lintasan+ Jakarta hari ini, ramai tepat ditengah berita seperti selebriti Kopi /Mahabbah Gula.
Taburan nya* untuk prestasi menyelami umat beragama pada pendapat hingga pendapatan di raih untuk Indonesia.
Apakah Kopi ini; di tulis “pahit”, or “taat”, sejati nya malaikat bersayap arungi bantaran kehidupan di dalam gagasan sekarang ke rumah-rumah industri seperti periklanan berjalan.
maklum, cerita rakyat – suka dan duka diatur sedemikian buat “hilang nya ; korupsi di belantika Indonesia”.
apakah ada cela ekonomi – titik sosialisasi hatur kan beberapa triliun/ milyar habis kan anggaran atau administrasi keakraban saja.
tuang demi tuan, Sang Kopi di pagi buta terbaik di buka counter attack #cibir nya para ahli politik – sampai gagas ini dan itu, konsepsi pengorbanan telah teratur bila “deposit telah masuk, diam sejenak – Sang Mahabbah di-Tabur oleh rasa”.***
singkat sekelumit kisah semua ada jalan penerjalan karya suatu jurnal schedule peran lebih aktivasi konduite tersirat.
semoga saja!!! I dibesarkan akal pikiran para pejabat di kursi gak hilang pada tahun ke bulan, hati kalut dalam nya ikut tenang.
seumpama rindu; mencari dibalik pintu si udang ber-kepala majemuk.
semua nikmati malam keesokan pagi giat kembali meminum kopi tak lupa si sedekap gula (manis) berikhtiar khusus mulia.
rakyat pun akhir nya mukes publish in not respond/respect with think government of star on stay war era politics.
pada intinya, pemimpin terbaik sudah terpilih – di pepes nya jajaran pengurus berantakan skenario cari pundi amal masuk ; in or out monyet gambling; seperti tapa ilustrasi ayam.
Reportnews @Red 2-6/9/2024/Jakarta/Karya Sastra Majemuk/JST-NEWSÂ